Minggu, 24 November 2013

KOTA PAYAKUMBUH



Kota Payakumbuh adalah sebuah kota di Provinsi Smatera Barat, Indonesia. Berbagai penghargaan telah diraih oleh Pemerintah Kota Payakumbuh sejak beberapa tahun terakhir. Dengan pertumbuhan ekonomi 6,38 %, dan meningkat menjadi 6,79% pada tahun 2011, Payakumbuh merupakan salah satu daerah dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Sumatera Barat. Inovasi dalam bidang sanitasi, pengelolaan sampah, pasar tradisional sehat, pembinaan pedagang kaki lima, dan drainase perkotaan mengantarkan kota ini meraih penghargaan Inovasi Managemen Perkotaan (IMP) pada 2012, Indonesia Green Regional Award (IGRA), Kota Sehat Wistara, dan sederet pengharaan lainnya.
Pariwisata yang terdapat di Kota Payakumbuh sangatlah menarik, diantaranya :
LEMBAH HARAU

Sekilas Pemandangan di Lembah Harau
Lembah Harau adalah objek wisata alam andalan di Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat. Lembah Harau suatu lembah yang subur terletak di Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota. Berada ± 138 Km dari Padang ± dan 47 Km dari Bukittinggi dan sekitar ± 18 Km dari Kota Payakumbuh dan ±2 Km dari Pusat Pemerintahan Kabupaten Lima Puluh Kota. Dilingkungi batu pasir yang terjal berwarna-warni, dengan ketinggian 100 sampai 500 meter.
Sejak lama lembah Harau banyak dikunjungi wisatawan terutama pengunjung domestik dari daerah Riau, Sumut dan Jambi. Topografi Cagar Alam Harau adalah berbukit-bukit dan bergelombang. Tinggi dari permukaan laut adalah 500 sampai 850 meter, bukit tersebut antara lain adalah Bukit Air Putih, Bukit Jambu, Bukit Singkarak dan Bukit Tarantang.
Memasuki lembah harau, mata akan dimanjakan suasana alam pengunungan yang luar biasa apalagi dengan pemandangan 5 buah air terjun ( sarasah ) yang sangat besar dengan ketinggian ± 100 meter yang. Luar biasa indah seperti cerita di dalam sorga yang dilalui oleh empat buah sungai yang jernih.
Lembah Harau sangat terkenal, dan dipercaya oleh penduduk setempat apabila turun pelangi maka para bidadari turun dari kayangan untuk mandi-mandi di keempat sarah tersebut ( sarah aie luluih, sarasah bunta, sarasah murai dan sarasah aka barayun ). Bahkan pada tahun 2008 lalu, kabarnya , kamera HP milik seorang mahasiswa yang sedang berwisata ke lembah Harau pernah menangkap gambar rombongan bidadari mandi berbaju putih dan coklat, melayang di air terjun. Saat ini foto tersebut tersimpan pada kamera HP para pedagang disekitar air terjun sarasah bunta. 


Asal Usul Nama Harau
Pada awalnya nama Harau berasal dari kata “Orau”. Penduduk asal tinggal di atas Bukit Jambu, dikarenakan daerah tempat tinggal penduduk tersebut sering banjir dan Bukit Jambu juga sering runtuh yang menimbulkan kegaduhan dan kepanikan penduduk setempat sehingga penduduk sering berteriak histeris akibat runtuhnya Bukit Jambu tersebut dan menimbulkan suara “parau” bagi penduduk yang sering berteriak histeris tersebut. Dengan ciri-ciri suara penduduk yang banyak “parau” didengar oleh masyarakat sekitarnya maka daerah tersebut dinamakan “orau” dan kemudian berubah nama menjadi Arau, sampai akhirnya menjadi Harau. 


Prasasti Lembah Harau
Menurut prasati yang masih terdapat di sekitar air terjun Sarasah Bunta, areal ini mulai dibuka tanggal 14 Agustus 1926 oleh Assisten Residen Lima Puluh Kota yang bernama J.H.G Boissevain, dengan E. Rinner bernama B.O.Werken bersama Tuanku Lareh Sarilamak yang bernama Rasyad Dt. Kuniang nan Hitam dan assisten Demang yang bernama Janaid Dt. Kodo Nan Hitam.
Untuk pertama kalinya Assisten Residen terpesona, kaget dan terkesima sembari berdecak kagum untuk melantunkan rasa kagum dan tiada taranya melihat keadaan alam Lembah “orau” sambil berdecak “Hemel,hemel…….(Indah, mempesona seperti sorga) dalam bahasa Belanda.
Dengan terkesimanya Assisten Residen tersebut terhadap keindahan lembah sempit yang diapit oleh terjalnya bukit batu di kiri kanannya maka dibuatlah prasasti dari batu marmar yang dipahatkan pada salah satu dinding sarasahnya yakni “Sarasah Bunta” pada tanggal 14 Agustus 1926, sehingga sejak waktu tersebut terkenallaah lembah sempit tersebut sampai ke Negara Belanda dengan nama “Hemel Arau” (Sorga Arau) dan kemudian disingkat dengan Harau.
Kemudian diterbitkan Besluitnya oleh Pemerintah Belanda (waktu itu) pada tanggal 19 Januari 1933 Nomor 15 Stbl Nomor 24 dengan status Cagar Alam di Bidang Biologis dan Aesthestis seluas 315 Ha ,kemudian dilakukan pengukuran ulang oleh Perlindungan dan Pelestarian Alam (PPA) pada tahun 1979 dengan luas defenitif dilapangan adalah 298 Ha,) . Selanjutnya status Cagar Alam sebagian arealnya diubah menjadi Hutan Wisata yang diperuntukkan bagi taman wisata alam dengan Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia nomor : 478 / Kpts /Um / 8 / 1979, tanggal 2 Agustus 1979 ,tentang perubahan statusnya menjadi taman wisata seluas 27,5 Ha.
Dengan demikian status Lembah Harau selain cagar alam juga sebagian berstatus taman wisata. Berbagai sarana pertamanan, kupel, tempat duduk, jalan setapak, tempat bermain anak-anak, taman satwa, sepeda air, Mushalla, WC dan lapangan parkir serta dilengkapi dengan kios-kios souvenir, dan makanan/minuman dan sebagainya yang telah dibangun di objek wisata ini bagi kemudahan dan kenikmatan pengunjung.
Berbagai jenis tanaman dan binatang ada di sini. Monyet ekor panjang (Macaca fascirulatis) bisa dilihat di sini. Ada pula siamang (Hylobatessyndactylus), dan simpai (Presbytis melalopos).Hewan yang juag dilindungi di sini adalah harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrensis), beruang (Helarctos malayanus), tapir (Tapirus indicus), kambing hutan (Capriconis sumatrensis), dan landak (Proechidna bruijnii). Ada 19 spesies burung yang juga dilindungi. Di antaranya, burung kuau (Argusianus argus) dan enggang (Anthrococeros sp).

Potensi Lembah Harau
Saiful juga menjelaskan , pada kawasan Objek wisata Lembah Harau ini terdiri dari 3 (tiga) kawasan : Resort Aka Barayu, Resort Sarasah Bunta, dan Resort Rimbo Piobang . Pada resort Aka Barayun yang memiliki keindahan air terjun yang mempunyai kolam renang, yang memberikan nuansa alam yang asri juga berpotensi untuk pengembangan olah raga panjat tebing karena memiliki bukit batu yang terjal dan juga mempunyai lokasi yang bias memantulkan suara (echo). Disini juga terdapat fasiltas penginapan berupa homestay yang bisa dimanfaatkan wisatawan yang ingin menginap lengkap dengan fasilitasnya. Konon Sarasah Aka Barayun dari legenda dalam masyarakat yang berada di sekitarnya Cagar Alam Lembah Harau dulunya adalah Laut.
Diceritakan batu-batuan yang terdapat di sini adalah sejenis batu yang biasanya terdapat di dasar laut. Diantaranya dua dinding batu yang terjal, tergantung pada sebuah akar yang pada saat pasang naik terbenam dan waktu pasang surut Nampak di atas air tergantung dan berayun-ayun ditiup angin.
Resort Sarasah Bunta terletak disebelah timur Aka Barayun, memeliki 4( empat) air terjun (sarasah Aie Luluih, Sarasah Bunta, Sarasah Murai dan sarasah Aie Angek ) dengan telaga dan pemandangan yang indah seperti ; Sarasah Aie Luluih, dimana pada sarasah ini air yang mengalir melewati dinding batu dan dibawahnya mempunyai kolam tempat mandi alami yang asri, dari cerita dari orang tua-tua dulu, ada kepercayaan mandi atau membasuh muka di sarasah aie luluih dapat mengobati jerawat dan muka akan terlihat cantik dan awet muda. Sarasah Bunta dimana sarasah ini mempunyai air terjunnya yang berunta-unta indah seperti bidadari yang sedang mandi apabila terpancar sinar matahari siang sehingga dinamakan “Sarasah Bunta” . Sarasah Murai , pada sarasah ini sering pada siangnya burung murai mandi sambil memadu kasih sehingga masyarakat menamakan “Sarasah Murai “.dan apabila mandi di bawah air terjun kedua sarasah ini, dengan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa , lekas mendapat jodoh bagi yang belum menikah.
Pada Sarasah Aie Angek belum banyak dikunjungi wisatawan, airnya agak panas berada arah keutara dari “Sarasah Murai”.Pada Resort Rimbo Piobang sampai akhir tahun 2008 belum berkembang karena direncanakan untuk Taman Safari. 


Legenda Puti Sari Banilai 
Alkisah, waktu dulu berlayarlah seorang Raja Hindustan bernama Maulana Kari dengan permaisurinya Sari Banun untuk merayakan pertunangan anaknya bernama Sari Banilai dengan Bujang Juaro. Puti Sari Banilai ikut bersama orang tuannya. Sebelum berlayar, kedua anak muda tersebut telah bersumpah, kalau Sari banilai mengingkari janji pertunangan tersebut, ia akan menjadi batu dan sebaliknya kalau Bujang Juaro yang ingkar, ia akan menjadi ular naga.
Tanpa sadar kapal mereka terbawa arus dan hanyut terjepit di Lembah Harau di antara dua bukit batu terjal serta ditahan akar kayu yang melintang di antara kedua bukit tersebut. Agar kapal tidak hanyut, sang raja menambatkannya pada sebuah batu yang terdapat di sana. Batu tersebut sampai sekarang masih bernama Batu Tambatan Kapal/perahu.
Dengan persetujuan Rajo Darah Putiah yang berkuasa pada waktu itu di Lembah Harau maka Raja Maulana Kari beserta keluarganya diizinkan untuk tinggal menetap.
Karena sudah tidak mungkin lagi kembali ke negerinnya mereka putuskan untuk menetap di sana. Raja Maulana Kari tidak mengetahui sumpah putrinya, mengawinkan Puti Sari Banilai dengan seorang pemuda di daerah tersebut yang bernama “Rambun Pade”. Dari perkawinan ini lahir seorang anak laki-laki yang gagah. Raja Maulana Kari dan istrinya sangat saying pada cucunya ini sehingga apapun permintaannya dipenuhi.
Tersebutlah suatu ketika sang raja membuatkan mainan untuk cucunya ini sehingga ia setiap hari asyik dengan mainannya itu. Pada suatu hari mainan tersebut jatuh ke dalam laut. Sang cucu memanggil ibunya untuk mengambilkan mainan tersebut. Lalu si ibu melompat ke dalam laut untuk mengambilkannya, namun mainan itu hanyut tidak di temukan lagi. Pada saat itu datanglah ombak yang mendorong Sari Banilai sampai ke tepi dan terjepit di antara dua buah batu. Pada saat itu Puti Sari Banilai memohon agar air laut itu surut dan kering.
Lambat laun dari kaki Puti Sari Banilai mulai menjadi batu. Saat itulah teringat akan sumpahnya dan sebelum keseluruhan badannya menjadi batu, ia memohon kepada tuhan agar perlengkapan rumah tangganya dibawakan dan diletakkan di dekat ia terjepit.
Di lembah Harau pada dinding terjal di sebelah kiri (dekat echo) sayup-sayup Nampak sebuah batu seakan-akan berbentuk seorang ibu yang sedang menggendong anaknya, hamparan tikar dan sebuah batu yang berbentuk lumbung padi.
Demikianlah legenda Lemba Harau. Legenda ini masih hidup dalam masyarakat, dalam cerita randai yang bernama “Randai sari Banilai” salah satu bentuk kesenian tradisional masyarakat di sana.


OBJEK WISATA DAN BUDAYA KABUPATEN LIMA PULUH KOTA



 Lembah Harau Wisata di Kabupaten Limapuluh Kota


 Pemandangan lembah harau

Lembah Harau merupakan salah satu objek wisata di Kabupaten Limapuluh Kota Sumatera Barat. Letaknya tidak terlalu jauh dari Kota Payakumbuh, bisa ditempuh selama 15 menit dengan transportasi darat menggunakan kendaraan pribadi ataupun umum. Perjalanan dari Kota Padang ke Lembah Harau bisa ditempuh selama 3 s/d 4 jam-an dan dari Bukit Tinggi selama 1,5 Jam-an.
Perjalanan memasuki lembah harau dikelilingi dengan hamparan sawah yang membentang disepanjang jalan dan disambut dengan tebing-tebing tinggi berupa bebatuan granit yang terjal dengan ketinggian 80 m hingga 300 m, cocok bagi pehobi panjat tebing. Topografi Cagar Alam Harau adalah berbukit-bukit dan bergelombang, bukit tersebut antara lain adalah Bukit Air Putih, Bukit Jambu, Bukit Singkarak dan Bukit Tarantang.
Kawasan objek wisata Lembah Harau terdiri dari 3 kawasan : Resort Aka Barayun, Resort Sarasah Bunta, dan Resort Rimbo Piobang. Pada resort Aka Barayun memiliki keindahan air terjun yang mempunyai kolam renang, yang memberikan nuansa alam yang asri juga berpotensi untuk pengembangan olah raga panjat tebing karena memiliki bukit batu yang terjal dan juga mempunyai lokasi yang bisa memantulkan suara (echo). Disini juga terdapat fasiltas penginapan berupa homestay yang bisa dimanfaatkan wisatawan yang ingin menginap lengkap dengan fasilitasnya.
Resort Sarasah Bunta terletak disebelah timur Aka Barayun, memeliki 4( empat) air terjun (sarasah Aie Luluih, Sarasah Bunta, Sarasah Murai dan sarasah Aie Angek ) dengan telaga dan pemandangan yang indah seperti ; Sarasah Aie Luluih, dimana pada sarasah ini air yang mengalir melewati dinding batu dan dibawahnya mempunyai kolam tempat mandi alami yang asri. Sarasah Bunta dimana sarasah ini mempunyai air terjunnya yang berunta-unta indah seperti bidadari yang sedang mandi apabila terpancar sinar matahari siang sehingga dinamakan “Sarasah Bunta”. Sarasah Murai , pada sarasah ini sering pada siangnya burung murai mandi sambil memadu kasih sehingga masyarakat menamakan “Sarasah Murai “. Pada Sarasah Aie Angek belum banyak dikunjungi wisatawan, airnya agak panas berada arah keutara dari “Sarasah Murai”.Pada Resort Rimbo Piobang sampai akhir tahun 2009 belum berkembang karena direncanakan untuk Taman Safari.
 
Kapalo Banda

 Salah satu sudut pemandangan objek wisata Kapalo Banda

Kapalo banda berada di daerah taram yang dikelilingi oleh perbukitan. Disana pengunjung bisa menyewa rakit untuk bersenang-senang mengarungi sungai kecil yang menarik,dan keindahan alam sekitar yang menakjubkan. Untuk mengarungi sungai ini tersedia sarana yaitu rakit bambu. Satu rakit bambu bisa dinaiki oleh banyak orang tergantung berat badan dengan harga yang sangat terjangkau. 

 Ngalau Indah




Objek wisata ini sangat populer di Payakumbuh. Dekat dengan kantor walikota Payakumbuh. Juga dekat dengan perbatasan kota Payakumbuh dengan kabupaten tanah datar. Jadi ketika memasuki kota Payakumbuh dari arah Tanah Datar, Bukittinggi atau Padang maka objek wisata ini yang akan disambangi terlebih dahulu. Ketika memasuki ngalau dan meneruskan jalan setapak kita akan tiba di Puncak Marajo. Disana kita akan dapat melihat suasana kota Payakumbuh dari kejauhan. Sebelum mencapai puncak kita akan disuguhkan oleh keindahan goa yang sangat besar dan bentuk batu yang unik. Selain itu Di bawahnya juga ada kolam renang dan wahana main anak ( water boom).

Kawasan Simona

http://budparpora.limapuluhkota.go.id/image/main/large/objek-wisata/11267035879.jpg


Kawasan Simona merupakan singkatan dari kecamatannya yaitu Situjuah Limo Nagari (Simona). Kawasan ini terbentang di lereng perbukitan pada kaki Gunung Sago. Kawasan ini digunakan untuk wisata petualangan, baik dengan keluarga maupun kelompok lainnya yang akan di jamu dengan keindahan alam yang menakjubkan dan hamparan sawah yang sangat luas, sangat menyejukkan mata tentunya.

Batang Tabik


Pemandian Batang Tabik merupakan objek wisata pemandian alam dengan air yang sangat jernih dan sejuk, dikelilingi hamparan sawah dan pemandangan alam yang indah. Keindahan Batang Tabik ini telah menimbulkan inspirasi bagi komponis Lagu Minang untuk menciptakan sebuah lagu yang menceritakan tentang keindahannya dan mengajak pendengar untuk berwisata ke Batang Tabik ini.Lokasi pemandian Batang Tabik ini telah dikenal sejak zaman penjajahan Belanda sebagai satu-satunya pemandian di Kabupaten Lima Puluh Kota dan Payakumbuh. 
Selain sebagai tempat pemandian dan rekreasi, airnya juga dimanfaatkan sebagai salah satu sumber air oleh PDAM Kota Payakumbuh untuk konsumsi masyarakat.Pemandian Batang Tabik berada di Kenagarian Sungai Kamuyang dan dikelola oleh Kerapatan Adat Nagari (KAN) setempat.Menurut cerita orang-orang tua, nama Batang Tabik ini berasal dari timbul airnya, air Batang Tabik ini bersumber dari Danau Singkarak. Mata air yang “Tabik” (terbit/muncul) dari dalam tanah ini kemudian dibendung sehingga menjadi kolam dan kemudian dinamakan Batang Tabik. Lokasi pemandian Batang Tabik berjarak ± 5 km dari Pusat Kota Payakumbuh, dan berada dipinggir jalan raya menuju Nagari Lintau Kabupaten Tanah Datar

POTENSI BUDAYA DI KABUPATEN LIMAPULUH KOTA

Maek, Nagari Seribu Menhir
 

Kata mahat berasal dari maek, yang artinya mayat. Setiap menhir selalu menghadap ke arah Gunung Sago (timur laut). Menurut mitos,  orang dahulu menganggap Gunung Sago sebagai Tuhan. Dan bisa jadi sebuah alasan kalau mayat yang dikubur nisannya (menhir) menghadap Gunung Sago.
Namun yang lebih misteri ketika penulis mewancarai salah seorang pengunjung dari sana. Pernah di tahun 1980-an ada peneliti dari Jakarta dan Australia yang meneliti menhir tersebut dan membawa beberapa sampel menhir ke laboratorium untuk pengujian. Dan hasilnya menhir di Mahat sudah ada sejak 3 SM sampai 1 Masehi.
Dan tentu selama yang kita ketahui, sejarah ditentukan dari kapan ditemukannya tulisan. dan selama ini yang kita ketahui awal sejarah Indonesia dimulai dari prasasti Kutai abad ke 7 di Kutai, Kalimantan Timur.

Kuburan Keramat dan Surau Tuo Taram


Makam keramat ini terletak di Kenagarian Taram, Kecamatan Harau ± 5 km dari kota Payakumbuh. Objek wisata budaya ini dapat dicapai dengan mudah menggunakan angkutan pedesaan maupun kendaraan pribadi. Makam Keramat Taram ini adalah makam Syech Ibrahim Mufti yang merupakan salah satu penyebar agama Islam di daerah ini. Beliau bukanlah penduduk asli, melainkan seorang pendatang yang berasal dari negeri Irak di Timur Tengah dan merupakan murid dari Syech Abdul Rauf dari Aceh, semasa Kerajaan Samudera Pasai.         
Sebagai seorang penyebar agama Islam, beliau mempunyai banyak kesaktian diantaranya : Pernah suatu kali beliau sedang bercukur, mendadak beliau minta izin untuk meninggalkan tukang cukurnya sebentar, katanya beliau harus pergi ke Mekah untuk menyelamatkan kota Mekah yang sedang terbakar. Beliau menghilang dan beberapa saat kemudian muncul kembali.
Beberapa bulan kemudian ada orang yang pulang dari Mekah, mengatakan bahwa sewaktu beliau menunaikan ibadah haji, kota Mekah kebakaran, tetapi musibah itu dapat diatasi atas bantuan seseorang yang hanya memiliki rambut pada sebelah bagian kepalanya. Dari peristiwa itu masyarakat tahu akan kesaktian Syech Ibrahim Mufti yang kemudian dikenal dengan Syech yang Bercukur Sebelah Konon kabarnya ikan yang sekarang berkembang biak di Taram, berasal dari ikan yang dilepaskan kembali oleh Syech Ibrahim Mufti setelah setengah bagian ikan tersebut dibakar/dimasak oleh salah seorang muridnya.

Medan Nan Bapaneh Katian Putuih 



Medan Nan Bapaneh pada zaman dahulunya merupakan arena tempat hiburan rakyat dan gelanggang adu ketangkasan. Dan pada rencana pembangunan Lima puluh kota Medan Nan Bapaneh ini akan dijadikan sebagai Taman Budaya dan puasat Seni dan Budaya Luak Limo Puluah Koto pada saat ini Pemda telah membangun sarana penginapan (mess) dan Medan nan Bapaneh ini akan menjadi “Jendela” Pusat Seni, Budaya dan kerajinan Rakyat. Dan pada tempat ini juga tiap tahun dipusatkan pelasanaan Pekan Budaya Kabupaten Lima Puluh Kota.


Jumat, 22 November 2013

desain website jurusan IAN


“Desain Website Jurusan Ilmu Administrasi Negara
FIS UNP”

MAKALAH
Diajukan Kepada Dosen Pembimbing Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen
Jurusan Ilmu Sosial Politik
Program Studi Ilmu Administrasi Negara
Sebagai Tugas Pribadi


Oleh :
Wina Agnesa
18521/2010

ILMU ADMINISTRASI NEGARA

ILMU SOSIAL POLITIK
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2013



















Aldri Frinaldi. SH, M.HUM
NIP. 19700212 199802 1 001


KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada tuhan yang maha esa yang telah memberikan secercah sumber kesejahteraan dalam alam pikiran manusia sehingga dengan setitik ilmu yang di  kembangkan dapat menghasilkan makalah sederhana sebagai bentuk sebuah karya yang slalu menuntut untuk disempurnakan.
Terimakasih penulis aturkan kepada dosen pembimbing mata kuliah “ Sitem Informasi Manajemen” yang telah memberikan mata kuliah ini dan membimbing untuk membuat suatu generalisasi yang dijabarkan dalam karya ini. Karya tulis ini akan menjelaskan tentang “ Desain Website Jurusan Ilmu Administrasi Negara UNP”.
Penulis sadari karya tulis ini jauh dari kesempurnaan, maka  dari itu penulis mengharapkan kritikan dan saran dari pembaca untuk kesempurnaan karya tulis ini dimasa yang akan datang. Semoga karya tulis ini bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan wawasan kita.
















Desain Website Jurusan Ilmu Administrasi Negara
Prodi IAN telah  menjadi jurusan di Fakultas ilmu sosial Universitas Negeri padang beberapa waktu lalu. Untuk itu penulis mencoba memaparkan desain sederhana website yang akan direkomendasikan sebagai website resmi Jurusan AN. Situs website jurusan IAN yang penulis buat, dapat diakses di http://administrasinegarafisunp.hol.es .
Pada tampilan awal, terlihat beberapa Label yang menjadi bagian dari informasi yang akan ditampilkan, dari beranda, profil, informasi, fasilitas, kritik dan saran, lain-lain serta kontak. Selain itu, juga terdapat icon “SEARCH” yang dapat digunakan untuk jalan pintas dalam mencari item yang diinginkan, contohnya saja mencari profil dosen, jika di ketik nama dosen yang bersangkutan, maka akan keluar hasil pencarian berdasarkan data yang tersedia.
Gambar 1.1
Tampilan awal


Selanjutnya, seperti biasanya beranda berisi mengenai posting terakhir yang admin lakukan. Pada bagian profil, terdapat beberapa sub bagian, yakni struktur organisasi, visi dan misi, profil jurusan, serta profil dosen yang mengajar di jurusan IAN yang dapat diakses dengan mudah.
Gambar 1.2
Profil


Pada label informasi, terdapat beberapa pilihan informasi yang dapat diakses, diantaranya mengenai informasi akademik, kegiatan mahasiswa, mahasiswa baru serta informasi mengenai wisuda. Informasi akademik nantinya dapat berisikan informasi mengenai akademik, seperti jadwal pengambilan KRS, jadwal Nilai dapat diakses, perubahan jadwal, dan sebagainya. Pada bagian kegiatan mahasiswa, nantinya akan berisi mengenai kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa jurusan AN baik bersifat akademik maupun non akademik. Pada sub bagian mahasiswa baru, akan berisikan mengenai mahasiswa yang baru memasuki lingkungan kampus UNP khususnya Jurusan IAN, baik dari serangkaian kegiatan pengenalan kampus, dan sebagainya. Pada sub bagian Wisuda,  nantinya akan berisikan info-info mengenai pelaksanaan wisuda, baik dari peserta, tempat pelaksanaan, syarat-syarat wisuda, dan lain sebagainya.
Gambar 1.3
Informasi


Berikutnya yang menjadi bagian dari website jurusan IAN adalah fasilitas yang tersedia, dan dapat dimanfaatkan oleh seluruh mahasiswa maupun dosen di Jurusan ini. Beberapa fasilitas yang tersedia diantaranya labor, ruang pelayanan akademik, ruangan tunggu, lapangan parkir, serta hotspot Wifi. Labor berisikan buku-buku terkait dengan mata kuliah dijurusan IAN, termasuk skripsi-skripsi angkatan terdahulu yang telah diwisuda dan karya-karya membanggakan dari dosen-dosen profesional dijurusan ini.
Begitu juga dengan ruang pelayanan akademik yang melayani berbagai macam keluhan ataupun pertanyaan serta kebutuhan dari dosen maupun mahasiswa.  Siapapun yang berada di lingkungan jurusan IAN dapat menggunakan fasilitas hotspot yang disediakan, baik untuk keperluan saat proses belajar mengajar berlangsung maupun untuk kepentingan lain selama itu positif.

Gambar 1.4
Fasilitas


Demikianlah desain website Jurusan Ilmu administrasi Negara yang dapat penulis paparkan, semoga berguna bagi kita semua dan dapat direkomendasikan sebagai situs website resmi jurusan kita nantinya.